Beberapa orang mungkin merasa bangga mengklaim dirinya 'gila kerja' atau workaholic. Tapi ternyata ada banyak masalah kesehatan yang mengintai si penggila kerja. Apa saja penyakit yang diakibatkan oleh gila kerja?
Secara harfiah, gila kerja berbeda dengan pekerja keras. Pekerja keras lebih ditandai dengan kegigihan dan keteguhan dalam bekerja. Sedangkan penggila kerja akan merasa panik, kecemasan atau merasa kehilangan sesuatu bila mereka sedang tidak bekerja.
"Gila kerja adalah kecanduan beraktivitas terus-menerus. Perilaku ini terus berlangsung meskipun mereka sadar bahwa hal tersebut berbahaya pada diri mereka sendiri, yang akhirnya merusak kualitas kerja," ujar Diane M. Fassel, penulis 'Working Ourselves to Death' dan Ketua Eksekutif Aksi Baru yang mensurvei kepuasan karyawan, seperti dilansir dari PersonalDevelopment, Senin (3/5).
Menurut Fassel, gila kerja tidak seperti kecanduan narkoba atau alkohol. Orang yang gila kerja akan dipuji atau dihargai karena mereka bekerja secara loyal, bahkan melampau batas waktu yang ditetapkan perusahaan. Hal inilah yang menyebabkan banyak orang tidak memandang negatif si penggila kerja.
Namun, para ahli mempertimbangkan bahwa gila kerja dapat menyebabkan kerusakan mental maupun fisik.
"Gila kerja adalah bisnis berbahaya dan berisiko bagi tubuh manusia," kata Gayle Porter, seorang Associate Professor of Management di Rutgers School of Business di Camden, New Jersey, yang mempelajari tentang gila kerja.
Orang yang gila kerja akan mengabaikan kesehatan pribadi dan harus kehilangan waktu tidur, makan dengan gizi buruk, dan mengonsumsi rokok atau kafein agar mereka tetap dalam keadaan terjaga, yang dapat menyebabkan berbagai macam penyakit dan kematian di usia muda.
Berikut beberapa penyakit yang diakibatkan oleh kegilaan terhadap pekerjaan seperti dilansir dari health.com, yaitu:
1. Batu ginjal
Waktu duduk yang terlalu lama, kurang minum dan sering menahan buang air kecil. Disisi lain makanan yang dikonsumsi kalsium tinggi dan kaya oksalat yang susah larut dalam tubuh. Akibatnya terjadi infeksi saluran kemih atau timbul penyumbatan. Penyumbatan di urin bisa membuat kristal-kristal yang menjadi batu ginjal.
Waktu duduk yang terlalu lama, kurang minum dan sering menahan buang air kecil. Disisi lain makanan yang dikonsumsi kalsium tinggi dan kaya oksalat yang susah larut dalam tubuh. Akibatnya terjadi infeksi saluran kemih atau timbul penyumbatan. Penyumbatan di urin bisa membuat kristal-kristal yang menjadi batu ginjal.
2. Sembelit
Waktu duduk yang terlalu lama membuat kurang bergerak yang tidak diimbangi dengan minum air yang banyak dan buah. Kondisi membuat susah buang air besar padahal perut terasa sudah penuh.
3. Wasir atau ambeien
Waktu duduk yang terlalu lama atau berdiri terlalu lama, kurang bergerak yang tidak diimbangi dengan minum air yang banyak dan buah. Kondisi membuat susah buang air besar padahal perut terasa sudah penuh. Karena sembelit akibatnya buang air besar dipaksakan sehingga timbul pendarahan dan benjolan di dubur.
Waktu duduk yang terlalu lama membuat kurang bergerak yang tidak diimbangi dengan minum air yang banyak dan buah. Kondisi membuat susah buang air besar padahal perut terasa sudah penuh.
3. Wasir atau ambeien
Waktu duduk yang terlalu lama atau berdiri terlalu lama, kurang bergerak yang tidak diimbangi dengan minum air yang banyak dan buah. Kondisi membuat susah buang air besar padahal perut terasa sudah penuh. Karena sembelit akibatnya buang air besar dipaksakan sehingga timbul pendarahan dan benjolan di dubur.
4. Maag
Sering terlambat makan, makan tidak teratur atau makan sekaligus dalam jumlah banyak karena menunggu sampai lapar tiba. Makan-makanan terlalu pedas, terlalu asam, juga memicu maag.
Sering terlambat makan, makan tidak teratur atau makan sekaligus dalam jumlah banyak karena menunggu sampai lapar tiba. Makan-makanan terlalu pedas, terlalu asam, juga memicu maag.
5. Liver
Kebanyakan adalah pekerja keras yang lupa memperhatikan gizi makanannya, kurang tidur atau terus-terusan lembur hingga larut malam. Orang yang terkena liver akan hilang selera makan, cepat merasa capek, urine berwarna sangat coklat.
Kebanyakan adalah pekerja keras yang lupa memperhatikan gizi makanannya, kurang tidur atau terus-terusan lembur hingga larut malam. Orang yang terkena liver akan hilang selera makan, cepat merasa capek, urine berwarna sangat coklat.
6. Jantung
Tekanan target atau emosional pada pekerjaan, konflik di kantor, stres tingkat tinggi, merokok dan kurang istirahat pemicu penyumbatan pembuluh darah.
Tekanan target atau emosional pada pekerjaan, konflik di kantor, stres tingkat tinggi, merokok dan kurang istirahat pemicu penyumbatan pembuluh darah.
7. Hipertensi
Orang yang gila kerja biasanya akan memiliki emosi yang tidak terkontrol. Hal ini karena mereka selalu merasa tidak puas dengan pekerjaannya, sehingga mereka akan terus bekerja dan berdampak pada fisik dan emosi.
Orang yang gila kerja biasanya akan memiliki emosi yang tidak terkontrol. Hal ini karena mereka selalu merasa tidak puas dengan pekerjaannya, sehingga mereka akan terus bekerja dan berdampak pada fisik dan emosi.
8. Sindrom mata kering
Penggila kerja akan menghabiskan banyak waktu di depan komputer atau melakukan pekerjaan lain yang mengharuskan mereka tetap terjaga untuk jangka waktu yang lama. Hal ini bisa memicu sindrom mata kering.
9. Kelelahan, tak berenergi dan insomnia
Penggila kerja akan melakukan pekerjaannya tanpa batas waktu. Hal ini akan menyebabkan tubuhnya mengalami kelelahan yang kronis (fatique) dan hilangnya energi. Ini juga akan memicu orang tersebut mengalami gangguan tidur seperti insomnia.
Penggila kerja akan menghabiskan banyak waktu di depan komputer atau melakukan pekerjaan lain yang mengharuskan mereka tetap terjaga untuk jangka waktu yang lama. Hal ini bisa memicu sindrom mata kering.
9. Kelelahan, tak berenergi dan insomnia
Penggila kerja akan melakukan pekerjaannya tanpa batas waktu. Hal ini akan menyebabkan tubuhnya mengalami kelelahan yang kronis (fatique) dan hilangnya energi. Ini juga akan memicu orang tersebut mengalami gangguan tidur seperti insomnia.
source- Detikhealth
0 Responses So Far: