Juli lalu, Mozilla secara terbuka sempat mengiming-imingi hadiah uang sebesar US$3000 (sekitar Rp 27 juta) kepada siapa saja yang bisa menemukan bug (cacat) pada program browsernya.Ternyata, sayembara tersebut berhasil dimenangkan oleh seorang bocah 12 tahun asal Amerika Serikat bernama Alex Miller. Ia berhasil menemukan sebuah cacat kritis di memori saat program berjalan."Mozilla sangat tergantung dengan kontributor seperti dia untuk bisa bertahan," kata Brandon Sterne, Security Program Manager, Mozilla, dikutip dari situs San Jose Mercury News.Menurut Sterne, sebagai organisasi nonprofit dan proyek open source, temuan terpilih Miller merupakan masukan berharga bagi Mozilla.Alex sendiri memang merupakan pengguna loyal Firefox. Sebelumnya, ia pernah mencoba menemukan celah lain di Firefox, tapi temuannya kurang begitu besar. Ia pun berusaha lagi.Alex menghabiskan 90 menit setiap hari di depan layar komputer memelototi setiap celah yang ada. Akhirnya pada hari kesepuluh, Alex mendapatkannya. Ia pun berhak menggamit hadiah uang itu.Alex memang bukan anak sembarangan. Anak-anak seusianya biasanya masih duduk di kelas dasar. Sementara saat ini, Alex telah duduk di Grade 7 dan tengah menempuh tingkat persiapan Universitas.Menurut Ibunya, Alex memahami pemrograman dengan mempelajarinya sendiri. Selain gandrung dengan komputer, Alex menyukai olahraga tepok bulu dan gemar memetik gitar.Ia juga berdiskusi berbagai masalah politik seperti layaknya orang berusia 40 tahun. Alex pun tengah belajar bahasa Mandarin, dan ia juga berencana untuk turut dalam Olimpiade Fisika dengan membangun proyek sebuah robot.Namun, mendapat hadiah cek US$3000 tak membuat anak kecil gelap mata. Ia justru mendonasikan sebagian hadiahnya untuk organisasi nonprofit penyayang binatang dekat rumahnya, Unconditional Love Animal Rescue. Ia juga berniat memberikan hadiah natal kepada keluarganya dari uang itu. Sisanya ia akan menabungnya ke Bank.Yang jelas, Alex mengajarkan anak-anak seusianya, bahwa uang tak hanya bisa dicari dengan cara menyemir sepatu, atau pekerjaan yang kerap dilakukan anak-anak seusianya. Kini bocah seusia sekolah dasar juga bisa mencari uang dengan menguasai pemrograman komputer. (hs)
Juli lalu, Mozilla secara terbuka sempat mengiming-imingi hadiah uang sebesar US$3000 (sekitar Rp 27 juta) kepada siapa saja yang bisa menemukan bug (cacat) pada program browsernya.
Ternyata, sayembara tersebut berhasil dimenangkan oleh seorang bocah 12 tahun asal Amerika Serikat bernama Alex Miller. Ia berhasil menemukan sebuah cacat kritis di memori saat program berjalan.
"Mozilla sangat tergantung dengan kontributor seperti dia untuk bisa bertahan," kata Brandon Sterne, Security Program Manager, Mozilla, dikutip dari situs San Jose Mercury News.
Menurut Sterne, sebagai organisasi nonprofit dan proyek open source, temuan terpilih Miller merupakan masukan berharga bagi Mozilla.
Alex sendiri memang merupakan pengguna loyal Firefox. Sebelumnya, ia pernah mencoba menemukan celah lain di Firefox, tapi temuannya kurang begitu besar. Ia pun berusaha lagi.
Alex menghabiskan 90 menit setiap hari di depan layar komputer memelototi setiap celah yang ada. Akhirnya pada hari kesepuluh, Alex mendapatkannya. Ia pun berhak menggamit hadiah uang itu.
Alex memang bukan anak sembarangan. Anak-anak seusianya biasanya masih duduk di kelas dasar. Sementara saat ini, Alex telah duduk di Grade 7 dan tengah menempuh tingkat persiapan Universitas.
Menurut Ibunya, Alex memahami pemrograman dengan mempelajarinya sendiri. Selain gandrung dengan komputer, Alex menyukai olahraga tepok bulu dan gemar memetik gitar.
Ia juga berdiskusi berbagai masalah politik seperti layaknya orang berusia 40 tahun. Alex pun tengah belajar bahasa Mandarin, dan ia juga berencana untuk turut dalam Olimpiade Fisika dengan membangun proyek sebuah robot.
Namun, mendapat hadiah cek US$3000 tak membuat anak kecil gelap mata. Ia justru mendonasikan sebagian hadiahnya untuk organisasi nonprofit penyayang binatang dekat rumahnya, Unconditional Love Animal Rescue. Ia juga berniat memberikan hadiah natal kepada keluarganya dari uang itu. Sisanya ia akan menabungnya ke Bank.
Yang jelas, Alex mengajarkan anak-anak seusianya, bahwa uang tak hanya bisa dicari dengan cara menyemir sepatu, atau pekerjaan yang kerap dilakukan anak-anak seusianya. Kini bocah seusia sekolah dasar juga bisa mencari uang dengan menguasai pemrograman komputer. (hs)
0 Responses So Far: