Posted by Aldo Daty
00.06, under |
0
komentar
JAKARTA - Kepastian jasad Ki Surakso Hargo alias Mbah Maridjan masih diidentifikasi tim forensik di RS Dr Sardjito, Yogyakarta. Juru kunci gunung Merapi itu dikabarkan ditemukan tewas dalam kondisi bersujud terkena guguran awan panas.
Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso menyampaikan belasungkawa atas kabar tersebut. Di mata Priyo, Mbah Maridjan adalah sosok loyal yang mampu menjaga kearifan lokal di sekitar lereng Merapi.
"Saya bangga beliau menepati janjinya menjaga Merapi sampai ajal. Kita patut berterima kasih," kata Priyo di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (27/10/2010).
Mbah Maridjan namanya melambung ketika Merapi bergejolak tahun 2006 silam. Kala itu, dia menjadi 'penyambung' pesan alam kepada warga sekitar. Lahir tahun 1927 di Dukuh Kinahrejo, Desa Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, Mbah Maridjan menjadi abdi dalem Kesultanan Yogyakarta.
Kemarin, saat sirine berbunyi pertanda terjadi letusan, mbah Mardijan tetap bertahan di rumahnya di Dusun Kinahrejo, Desa Umbulharjo. Padahal keluarga dan warga sekitar mulai mengungsi ke tempat yang aman.
Orang dekatnya menuturkan, Mbah Maridjan masih berdoa di masjid dekat rumahnya. Sejumlah relawan termasuk wartawan kemudian menjemput bintang iklan suplemen kesehatan itu untuk membujuk agar mau mengungsi. Namun, Tuhan berkata lain, belasan orang ditemukan tewas dalam kondisi dipenuhi abu vulkanik di sekitar kediaman Mbah Maridjan.
0 Responses So Far: